Home » , » Inikah Perbedaan Perokok Dahulu dengan Sekarang

Inikah Perbedaan Perokok Dahulu dengan Sekarang

Ramuan Kunoku. Sejarah dunia mengenal rokok sebetulnya sudah dirasakan sebelum 4000 tahun yang lalu. Seperti kebiasaan Suku Maya, Aztec, dan Indian yang sering mengunyah dan membakar tembakau yang kemudian dihisapnya. Dari situlah rokok mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia dan bahkan sampai dimodifikasi jenis-jenis rokoknya. 

http://ramuankunoku.blogspot.co.id/
cigarette

Beberapa referensi yang berhasil dihimpun Ramuan Kunoku rokok yang berkembang di Indonesia terjadi di propinsi Jawa Tengah. Kota Kudus, Temanggung, dan sekitarnya merupakan salah satu daerah tempat produksi dan penghasil tanaman tembakau terbesar di Indonesia. Dunia internasional mengakui bahwa tembakau yang dihasilkan oleh petani tembakau di Temanggung merupakan tembakau terbaik berkelas di dunia. 

Banyak yang menceritakan terkait nenek moyang bangsa kita telah mengenal rokok sudah sangat lama. Awalnya rokok cuma terdiri dari satu jenis, yaitu rokok kretek. Kita semua mengetahui bahwa rokok kretek adalah rokok yang di ramu atau diracik tanpa menggunakan filter.
Pertanyaannya, mengapa pada zaman dahulu pendahulu-pendahulu kita yang sudah lebih awal merokok bahkan rokoknya kretek namun jarang dijumpai terkena penyakit seperti kanker, bronkitis, sesak nafas, dan penyakit pernafasan lainnya?

Rokok Ramuan Khas Indonesia yang secara dominan berjenis kretek dan murni dari tumbuh-tumbuhan (tembakau) lebih kental aroma dan rasanya. Disini penulis pernah membandingkan rasa rokok asli ramuan khas Indonesia dengan rokok modern buatan pabrikan. Sangat berbeda sekali, dan lebih mantap ketika menghisapnya. Penulis tidak bermaksud mengajak anda untuk mencoba merokok. Bagi yang belum kecanduan tembakau jangan sekali-kali untuk mencoba menghisap dan merasakan nikmatnya merokok.

Perkembangan zaman yang semakin maju tentunya membawa perubahan dan pergeseran yang tentunya lebih praktis dan instan. Terkait dengan hal ini tentunya rokok juga mengikuti tren pasar global saat ini. Mulai dari rokok jenis kretek, filter, rokok putih, rokok mild, dan lain sebagainya telah memadati pangsa pasar dunia tembakau di dunia. Sampai tercatat bahwa bea cukai terbesar bangsa ini berasal dari rokok. Lantas, apakah kita harus berbangga diri dengan fakta tersebut. Sedangkan disisi lain banyak kalangan yang sifatnya memprotes untuk berhenti merokok. STOP SMOKING.

Bisa ditinjau dari ulasan diatas, protes yang terjadi terkain untuk berhenti merokok dikarenakan karena faktor kesehatan. Banyak kasus yang terjadi diberbagai penjuru pelosok tanah air sampai penjuru dunia bahwa baik perokok aktif maupun perokok pasif telah menderita beberapa penyakit ganas seperti kanker, gangguan pernafasan, jantung koroner dan lain sebagainya yang diakibatkan dari merokok. Namun zaman dahulu kok sepertinya aman-aman saja ya? apa karena dahulu belum terekpos media? apa karena zaman dahulu masih kuno sehingga tidak adanya penyebaran berita terkait dampak buruk akibat merokok? Coba mari kita kupas bersama-sama.

Dilihat dari sisi racikan dan cara pembuatan rokok menunjukkan pelaku perokok aktif zaman dahulu dengan zaman sekarang sangat kontras perbedaannya. Para orang tua kita dulu jika mau merokok itu membuat sendiri. Dalam bahasa Jawa sering disebut "tengwe" (singkatan dari "nglinting dewe; melinting sendiri). Bahan yang diracikpun berasal dari tembakau yang masih segar dan belum terjangkit jamur tembakau. Asap yang dihasilkan jauh lebih pekat dibanding rokok zaman sekarang. Sampai bau asapnya itu tercium dari jarak radius yang lebih jauh. Benar-benar dahsyat pokoknya. Dan si perokoknya pun masih berdiri sehat tanpa terjangkit penyakit ganas seperti yang diperingatkan pada bungkus rokok zaman sekarang.

Berbeda dari yang dahulu, rokok zaman sekarang yang proses produksinya berasal dari permesinan yang menunjukkan hasil berbanding terbalik dengan ulasan diatas, tentu memicu terjadinya analisa-analisa yang ada. Mulai dari menyebakan mengidap penyakit mematikan sampai ke efek lainnya. Rokok modern zaman sekarang ini proses pembuatannya berbeda dengan zaman dahulu. Mungkin bisa jadi dikarenakan untuk mencukupi syarat prinsip ekonomi. 
Tembakau yang sudah dihimpun dengan kapasitas besar disimpan dalam sebuah tempat penampungan yang dapat dijadikan stok untuk proses produksi agar berkelanjutan. Dari penyimpanan bahan dasar tembakau itulah sebenernya yang menjadikan kualitas rokok yang dihasilkan akan lebih membahayakan. Karena disitu akan memicu tumbuhnya jamur pada tembakau. Meskipun dalam proses selanjutnya tembakau yang dikatakan steril dari jamur, tentu kualitas tembakau sudah menurun untuk dijadikan rokok jika ditinjau dari sisi kesehatan dan medis.

Perlu diingatkan, yang namanya terjangkit penyakit pada dasarnya bisa kita cegah dan bisa kita obati. Hal pertama yang harus kita sadari bersama adalah pola hidup kita. Jika kita sadar bahwa kita itu perokok aktif, tentunya kita juga harus lebih bijaksana untuk mengatur pola hidup sehat kita dengan memberikan gizi seimbang dan lebih rajin berolahraga. Perbedaan perokok dahulu dengan sekarang salah satunya adalah pada pola hidup.
Orang tua kita dulu meskipun rokoknya sangat aktif namun mereka selalu mengimbangi dengan pola yang dijadikan rutinitas. Seperti mencangkul, membajak, berkebun, bertani, tukang batu dan pekerjaan lainnya. Sangat jelas dimata kita bahwa pekerjaan itu benar-benar menghasilkan keringat yang luar biasa. Sama saja mereka sudah rutin melaukan olahraga. Berbeda dengan perokok zaman sekarang. Aktifitasnya ringan, cuma duduk dikantor, minumnya bersoda dan berakhohol, ditambah merokoknya sangat aktif serta jarang olahraga pula. Selesai sudah organ paru-paru kita. Kalau seperti itu, siapa dong yang harus disalahkan?

Jika kita mau belajar akan riwayat dan warisan leluhur nenek moyang kita, itu akan lebih baik untuk kehidupan kita dimasa yang akan datang. Pola-pola sederhana yang ternyata jika dilakukan akan mampu memberikan dampak yang sangat bermanfaat.

Anda mau merokok atau tetap tidak akan merokok? Keputusan ada ditangan anda sendiri. Dokter terbaik adalah diri kita sendiri. Apapun yang terasakan dalam tubuh ini, otak kita akan memberikan sinyal yang selanjutnya kita akan berpikir untuk mencari solusi. Dan perlu diingat bahwa jika anda adalah seorang perokok aktif, biasakan merokok pada tempatnya, jangan merokok disembarang tempat. Apalagi didekat anak-anak dan ibu-ibu hamil. Sangat membahayakan. Kualitas rokok sekarang sangat berbeda dengan kualitas rokok zaman dahulu, begitu juga kualitas perokoknya.